Mahasiswi UI yang Hilang Pekan Lalu Ditemukan dalam Kondisi Depresi

gbnschool.org – Pekan lalu, dunia kampus Universitas Indonesia (UI) dikejutkan oleh hilangnya seorang mahasiswi yang kemudian ditemukan dalam kondisi depresi. Mahasiswi yang diketahui berinisial LD (24) ini sempat menghilang selama beberapa hari sebelum akhirnya ditemukan oleh pihak kampus dan keluarga dalam keadaan yang memprihatinkan.

LD, yang merupakan mahasiswi semester akhir di Fakultas Ilmu Komputer UI, dilaporkan hilang oleh keluarganya pada tanggal 10 Desember 2024. Pihak kampus dan keluarga segera melakukan pencarian dan menyebarkan informasi mengenai hilangnya LD melalui media sosial dan berbagai platform komunikasi. Setelah beberapa hari pencarian, LD akhirnya ditemukan di sebuah tempat di sekitar kampus dalam kondisi yang sangat lemah dan menunjukkan gejala depresi berat.

Setelah ditemukan, LD menunjukkan beberapa gejala depresi yang sangat jelas. Menurut para ahli kesehatan mental, gejala-gejala tersebut meliputi:

  1. Perasaan Sedih dan Putus Asa: LD sering kali menangis dan merasa sangat sedih tanpa alasan yang jelas. Dia juga menunjukkan perasaan putus asa dan kehilangan harapan terhadap masa depannya.
  2. Kehilangan Minat dan Kegembiraan: LD yang sebelumnya aktif dalam berbagai kegiatan kampus, tiba-tiba kehilangan minat terhadap semua aktivitas yang pernah dia sukai. Dia juga menghindari interaksi sosial dengan teman-temannya.
  3. Gangguan Tidur: LD mengalami gangguan tidur yang parah. Dia sering kali tidak bisa tidur di malam hari dan merasa sangat lelah di siang hari.
  4. Perubahan Nafsu Makan: LD mengalami perubahan nafsu makan yang drastis. Berat badannya turun secara signifikan dalam waktu yang singkat.
  5. Pikiran Bunuh Diri: Yang paling mengkhawatirkan, LD sering kali mengungkapkan pikiran untuk menyakiti diri sendiri dan bahkan bunuh diri. Hal ini membuat pihak keluarga dan kampus sangat khawatir akan keselamatan jiwanya.

Depresi yang dialami LD diduga disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Menurut hasil wawancara dengan keluarga dan teman-temannya, beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab depresi LD adalah:

  1. Tekanan Akademik: Sebagai mahasiswi semester akhir, LD menghadapi tekanan yang sangat besar terkait penyelesaian tugas akhir dan skripsi. Tekanan ini semakin meningkat karena LD merasa kesulitan untuk memenuhi tenggat waktu yang diberikan oleh dosen pembimbingnya.
  2. Masalah Ekonomi: LD juga menghadapi masalah ekonomi yang cukup berat. Biaya kuliah dan kehidupan sehari-hari yang tinggi membuatnya merasa tertekan dan cemas.
  3. Isolasi Sosial: LD yang sebelumnya aktif dalam berbagai kegiatan sosial di kampus, tiba-tiba mengisolasi diri dari lingkungan sosialnya. Isolasi ini semakin memperburuk kondisi mentalnya.
  4. Riwayat Kesehatan Mental: LD pernah mengalami episode depresi sebelumnya saat masih kuliah di semester awal. Namun, saat itu dia tidak mendapatkan perawatan yang memadai dan hanya mengandalkan dukungan dari teman-temannya.

Setelah ditemukan, LD segera mendapatkan perawatan medis dan psikologis yang intensif. Pihak kampus dan keluarga bekerja sama dengan para ahli kesehatan mental untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh LD. Beberapa langkah penanganan yang dilakukan meliputi:

  1. Konseling dan Terapi: LD mendapatkan konseling dan terapi dari psikolog kampus dan psikiater Medusa88 yang ditunjuk oleh keluarga. Terapi ini bertujuan untuk membantu LD mengatasi masalah emosional dan mental yang dihadapinya.
  2. Dukungan Keluarga dan Teman: Keluarga dan teman-teman LD juga memberikan dukungan yang sangat penting. Mereka berusaha untuk selalu ada di sisi LD dan memberikan semangat serta motivasi.
  3. Penyesuaian Akademik: Pihak kampus memberikan penyesuaian akademik bagi LD, termasuk perpanjangan tenggat waktu penyelesaian tugas akhir dan bantuan akademik lainnya.
  4. Pengawasan Medis: LD juga mendapatkan pengawasan medis yang ketat untuk memastikan kondisi fisik dan mentalnya stabil.

Kasus hilangnya mahasiswi UI yang kemudian ditemukan dalam kondisi depresi ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kesehatan mental mahasiswa. Tekanan akademik, masalah ekonomi, dan isolasi sosial adalah beberapa faktor yang dapat memicu depresi pada mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi kampus dan keluarga untuk memberikan dukungan yang memadai dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan mental mahasiswa.