Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Saat menjalani ibadah puasa, kita diwajibkan menahan diri dari makan, minum, serta segala hal yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Dalam agama Islam, puasa terbagi menjadi dua jenis, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan dan meninggalkannya bisa berdosa, seperti puasa Ramadan. Sedangkan puasa sunnah adalah puasa yang dianjurkan tetapi tidak wajib, seperti puasa Syawal, Senin-Kamis, dan puasa Daud.
Namun, ada beberapa hari dalam setahun di mana umat Islam tidak diperkenankan untuk berpuasa, bahkan hukumnya haram. Berikut adalah penjelasan mengenai hari-hari tersebut.
Lima Hari yang Diharamkan untuk Berpuasa
Menurut situs Nu Online, ada lima hari dalam setahun yang diharamkan bagi umat Islam untuk menjalankan puasa. Hari-hari tersebut adalah Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan tiga hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Berpuasa pada hari-hari ini tidak hanya haram, tetapi juga puasa yang dilakukan dianggap tidak sah.
Syekh Al-Khatib As-Syirbini dalam kitab Al-Iqna’ menyebutkan:
وَيَحْرُمُ صِيَامُ خَمْسَةِ أَيَّامٍ) أَيْ مَعَ بُطْلَانِ صِيَامِهَا وَهِيَ (الْعِيدَانِ) الْفِطْرُ وَالْأَضْحَى بِالْإِجْمَاعِ الْمُسْتَنِدِ إلَى نَهْيِ الشَّارِعِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي خَبَرِ الصَّحِيحَيْنِ (وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ) الثَّلَاثَةُ بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ وَلَوْ لِمُتَمَتِّعٍ لِالنَّهْيِ عَنْ صِيَامِهَا كَمَا رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَفِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ: أَيَّامُ مِنًى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى
1. Idul Fitri
Melakukan puasa pada hari Idul Fitri sangat tidak disarankan dalam ajaran Islam. Hari Idul Fitri adalah hari kemenangan dan kegembiraan setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Umat Islam dianjurkan untuk merayakannya dengan syukur dan kegembiraan.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dalam Kitab Al-Lu’Lu wal Marjan oleh Muhammad Fu’ad Abdul Bagi:
حَدِيثُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: هَذَانِ يَوْمَانِ نَهى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهِمَا: يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ وَالْيَوْمُ الآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ أخرجه البخاري في: ۳۰ كتاب الصوم: ٦٦ باب صوم يوم الفطر
2. Idul Adha
Idul Adha adalah hari di mana umat Islam melakukan ibadah kurban, yaitu menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan. Hari ini bukan waktu yang tepat untuk berpuasa karena tujuannya adalah untuk merayakan ibadah kurban dan menikmati dagingnya bersama keluarga.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri RA:
حَدِيثُ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَلَا صَوْمَ فِي يَوْمَيْنِ : الْفِطْرِ وَالأَضْحى أخرجه البخاري في: ٢٠ كتاب فضل الصلاة في مسجد مكة والمدينة : ٦ باب مسجد بیت المقدس
3. Hari Tasyrik
Hari Tasyrik adalah hari-hari yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari ini, umat Islam diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban. Oleh karena itu, berpuasa pada hari Tasyrik tidak diperbolehkan.
Hadis yang diriwayatkan dari Aisyah dan Salim bin Abdullah bin Umar RA menjelaskan:
عَنْ عَائِشَةَ وَعَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ
Ada lima hari dalam setahun di mana umat Islam diharamkan untuk berpuasa, yakni pada Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan tiga hari Tasyrik setelah wukuf. Pada hari-hari tersebut, umat Islam dianjurkan untuk merayakan dan menikmati kebahagiaan serta berkumpul dengan keluarga, bukannya melaksanakan ibadah puasa.