Pendidikan Zaman Jepang
Hai guys, kali ini aku akan men-share artikel tentang pendidikan pada zaman jepang loh. Di artikel sebelumnya aku sudah membahas tentang terbentuknya sejarah pendidikan di indonesia nah di artikel ini saling bersinambungan juga loh. So, imak artikel nya sampai habis ya!. Selamat membaca!!!!
Pendidikan pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) lebih buruk dari sebelumnya, ketika Indonesia masih di bawah kekuasaan Hindia Belanda.
Ketika Jepang tiba, Jepang menjadikan Indonesia sebagai zona perangnya. Perusahaan akan hidup di bawah kondisi militer yang di amanatkan oleh Jepang. Jadi para guru akan bekerja untuk Jepang. Anak-anak bahkan di kerahkan untuk membantu pertempuran.
Baca juga: Terbentuknya sejarah pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan
Ajaran Jepang yang di berikan kepada guru adalah Hakko Ichiu, artinya delapan benang di bawah satu atap. Hakko Ichiu adalah tujuan Jepang untuk menyatukan Asia Timur Raya (termasuk Asia Tenggara) di bawah satu pemimpin, di bawah Kaisar Jepang.
Guru-guru daerah di latih di Jakarta. Setelah kembali ke rumah, mereka harus meneruskannya ke rekan-rekan mereka di daerah asal mereka.
Jepang juga telah mendirikan perguruan tinggi guru yang terdiri dari perguruan tinggi guru dua tahun (shoto shihan Gakko), perguruan tinggi guru empat tahun (cuutoo shihan Gakko), dan perguruan tinggi guru enam tahun (koto shihangakko).
Selain Hakko Ichiu, Jepang juga memberikan doktrin lain, yaitu Nippon Seisyin atau latihan dan semangat militer Jepang. Kemudian, bahasa, sejarah dan adat istiadat Jepang. Bahkan ilmu bumi dengan perspektif geopolitik.
Baca juga: Pengertian pendidikan menurut para ahli
Tingkatan pendidikan zaman jepang
Jepang juga menerapkan tingkat pendidikan baru. Setelah enam tahun sekolah dasar (kokumin Gakko), ada sekolah menengah pertama tiga tahun dan sekolah menengah tiga tahun.
Baca juga:17 negara memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia
Kurikulum Indonesia Zaman Jepang
Untuk meraih dukungan rakyat Indonesia, Jepang mengundang tokoh pendidikan saat itu, Ki Hajar Dewantara, sebagai konsultan pendidikan. Karena sebelumnya, ketika mereka menduduki Manchuria dan Cina, Jepang menerapkan kurikulum Jepang. Kegagalan di China tidak terulang.
Di Indonesia, Jepang bersedia beradaptasi dengan kurikulum lokal. Namun, karena Jepang semakin hancur dalam perang, Jepang mengerahkan sendenbu (perwira propaganda).
Tujuannya adalah untuk menanamkan ideologi yang harus menghancurkan ideologi Indonesia merdeka. Jepang mewajibkan semua siswa untuk berlatih di siplin militer yang keras seperti militer Jepang. Mahasiswa di harapkan melakukan kinrohosyi atau pengabdian masyarakat.
Mereka harus mengumpulkan bahan-bahan perang, menanam makanan, membersihkan asrama, dan memperbaiki jalan. Pelatihan ini di tujukan agar mahasiswa memiliki semangat Jepang (Nippon Seishin). Mereka juga harus menyanyikan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo, memberi penghormatan kepada kaisar di Tokyo, menghormati bendera Jepang Hinomaru, dan melakukan latihan taiso.
Baca juga: Pendidikan untuk orang dewasa
Jadi, itu lah sejarah pendidikan pada zaman jepang yang ada di indonesia ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan kalian terhadap pendidikan di indonesia ini. See you next time!!