Sistem rangka tubuh manusia terdiri dari berbagai jenis tulang dengan fungsi yang beragam. Berdasarkan komposisi bahan penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu tulang rawan dan tulang keras. Setiap jenis tulang memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Untuk lebih memahami perbedaan antara keduanya, simak penjelasan berikut.
Pengertian Tulang Rawan dan Tulang Keras
Tulang rawan adalah jenis tulang yang tersusun dari jaringan ikat yang memiliki sifat elastis dan fleksibel, namun tetap kokoh dan berfungsi dengan baik. Fungsi utama dari tulang rawan adalah untuk mengurangi gesekan antar tulang di persendian dan membentuk struktur tubuh tertentu seperti daun telinga.
Di sisi lain, tulang keras adalah tulang yang memiliki tekstur lebih padat, kaku, dan lebih kuat. Tulang keras terbentuk melalui proses osifikasi dari tulang rawan dan mengandung banyak fosfor, kapur, serta zat perekat. Jenis tulang ini banyak ditemukan di bagian tubuh seperti lengan, paha, dan betis.
Fungsi Masing-Masing Jenis Tulang Tubuh Manusia
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari tulang rawan dan tulang keras:
Fungsi Tulang Rawan:
- Mengurangi gesekan antar tulang pada sendi.
- Menjadi pelindung sendi agar tidak terjadi gesekan yang berlebihan.
- Menyokong struktur tubuh dan menjaga sendi tetap pada posisi yang benar saat bergerak.
- Menghubungkan tendon, otot, dan ligamen dengan tulang.
- Menjadi penyusun rangka tubuh anak-anak sebelum tulang menjadi keras.
Fungsi Tulang Keras:
- Menyusun rangka tubuh manusia dan menyediakan bentuk tubuh.
- Menjadi tempat melekatnya otot untuk gerakan tubuh.
- Melindungi organ vital seperti jantung dan otak.
- Menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor.
- Tempat produksi sel darah merah di sumsum tulang.
Jenis-jenis Tulang Rawan dan Tulang Keras
Tulang rawan memiliki tiga jenis utama:
- Tulang rawan elastis: Ditemukan di telinga dan epiglotis.
- Tulang rawan fibrosa: Terletak di meniskus dan cakram tulang belakang.
- Tulang rawan hialin: Jenis yang paling banyak ditemukan, terdapat di laring, hidung, dan tulang rusuk.
Sementara tulang keras dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan matriksnya:
- Berdasarkan bentuk: Tulang pipih, tulang pipa, dan tulang pendek.
- Berdasarkan matriks: Tulang kompak dan tulang spons.
Struktur Sel dan Jaringan dalam Tulang Tubuh Manusia
Tulang rawan terbentuk dari sel kondrosit yang berfungsi untuk menjaga matriks ekstraseluler. Sementara itu, tulang keras terbentuk oleh sel osteosit yang berperan mengatur keseimbangan mineral dalam tulang, seperti kalsium dan fosfor. Selain itu, tulang keras juga mengandung sel osteoblas dan osteoklas yang terlibat dalam pembentukan dan perombakan tulang.
Sifat Fisik Tulang Rawan dan Tulang Keras
Tulang rawan lebih lentur, elastis, dan cenderung tidak mudah patah, sedangkan tulang keras memiliki sifat yang lebih kaku dan keras, sehingga lebih rentan terhadap patah.
Gangguan yang Mungkin Terjadi pada Tulang Rawan dan Tulang Keras
Berikut adalah gangguan yang bisa terjadi pada kedua jenis tulang:
Gangguan pada Tulang Rawan:
- Chondromalacia patellae: Kerusakan pada tulang rawan di atas tempurung lutut.
- Osteoarthritis: Peradangan sendi akibat penipisan tulang rawan.
- Costochondritis: Peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dan tulang dada.
- Kondroma: Pembentukan tumor yang terbuat dari tulang rawan.
- Akondroplasia: Gangguan pertumbuhan tulang yang menghalangi proses osifikasi.
Gangguan pada Tulang Keras:
- Osteoporosis: Penurunan kepadatan tulang yang menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah.
- Rakitis: Penyakit pada anak yang membuat tulang menjadi lunak dan lemah.
- Osteomalasia: Kondisi yang serupa dengan rakitis, namun terjadi pada orang dewasa akibat kekurangan vitamin D.
- Osteomielitis: Peradangan pada tulang akibat infeksi bakteri.
Meskipun tulang rawan dan tulang keras memiliki beberapa persamaan dalam fungsinya sebagai penopang tubuh, keduanya juga memiliki perbedaan mendasar dalam hal komposisi, fungsi, dan potensi gangguan yang dapat terjadi. Menjaga kesehatan kedua jenis tulang ini sangat penting untuk mendukung kelancaran aktivitas dan mencegah cedera.